puisi galau




KOSONG

Dwi Maghfiroh

Kini ku benar benar sendiri
Meski keluarga di sisis
K u selalu merasa diriku munafik
Hati dan mulut berkata lain
Apa tak mungkin untuk bicara,menyapa,bahkan senyum untuk yang terakhir ?
Lupa………benarkah secepat itu kau lupa?
Kebersamaan yang singkat ini,apa tidak cukup untuk di kenang?
Tuhan……Mengapa kau biarkan kami berjumpa?
Mengapa Kau biarkan cinta ini menjalar?
Ku tau rencana-Mu akan indah pada waktunya.Tapi kapan?.....Kapan?
Bukan maksudku menentang takdir-Mu
Hanya saja hati ini telah lelah…..Perasaanku bereaksi dengan emosi
Semua ada saat hari bahagia
Namun saat ku diselimuti kemelut kesedihan ,tak seorangpun bertahan
Satu per satu mereka terhanyut cinta masing-masing
Hingga aku terdampar di pelupuk air mata
Hatiku beradu dengan mulut,
Bagaimana mungkin tiada cinta untukku?
Tuhan….terimakasih Kau telah menitipkan sebuah cinta padaku
Tapi…cinta itu terlalu indah untuk dapat kuliskan pada seseorang detik ini
                   Bukan aku menolak anugerah-Mu
                   Tapi  kini aku tidak dapat membahagiakan cinta
                   Kutitipkan segala cinta ini hanya pada-Mu
                   Kuyakin suatu saat nanti
                   Kau akan membaginya lagi padaku
                   Jika sudah saatnya
                   Saat yang telah Kau izinkan aku untuk bahagia


13 Agustus 2015



Komentar